Senin, 09 Januari 2017

KISAH PEMUDA SANG PENEBANG POHON

Januari 09, 2017

Kisah Pemuda Sang Penebang Pohon
KISAH PEMUDA SANG PENEBANG POHON


Di sebuah dusun, ada seorang pemuda yang sedang mencari pekerjaan agar bisa segera melanjutkan pendidikannya. Ia menemui juragan kayu yang membutuhkan karyawan untuk menebang kayu. Pemuda itu segera mengatakan maksud kedatangannya yaitu bekerja kepada sang juragan kayu tersebut. Sang juragan menerima pemuda itu untuk menjadi karyawannya dan menjanjikan gaji yang lebih jika mampu mencapai target yang ditentukan.

Hari pertama, dia bekerja dengan penuh semangat dan berhasil menebang pohon sesuai target yang ditentukan yaitu 9 pohon sehari, padahal pada umumnya karyawan hanya dapat menebang pohon 5-6 pohon. Sang juragan sangat bangga dengan kemampuannya yang luar biasa itu. Dia memberi bonus gaji kepada sang pemuda itu.

"Kalau kamu bisa mempertahankan hasil kerjamu yang seperti ini, saya akan jadikan kamu mandor," kata sang juragan.

Keesokan harinya, pemuda itu bangun lebih pagi dan segera berangkat ke hutan untuk menebang pohon. Dia berusaha bekerja lebih keras lagi. Satu persatu pohon mulai tumbang. Tibalah waktu sore, dia kaget dengan hasil tebangannya, dia hanya berhasil menebang 8 pohon. Dia kecewa dengan hasilnya.

Hari esoknya, pemuda itu berangkat lebih pagi lagi, dia menebang pohon dengan penuh semangat sampai lupa waktu istirahat. Sore harinya sang pemuda menghitung hasil kerjanya. Dia terheran-heran karena hari ini hasil tebangannya semakin menurun. Dia hanya mendapatkan 7 pohon. Karena dia kebingungan akhirnya memutuskan untuk menemui sang juragan dan dia menanyakan tentang hasil kerjanya.

"Pak juragan. Kenapa semakin hari hasil kerja saya semakin menurun. Padahal saya sudah bekerja lebih keras lagi, mulainya lebih awal dan pulangnyapun lebih akhir bahkan saya tidak beristirahat hanya untuk bekerja. Kenapa bisa begitu pak? Apakah ada yang salah dari caraku bekerja?" Tanya sang pemuda dengan muka pasrah. Sang juragan tersenyum.

"Apakah kamu tidak melupakan sesuatu?" Tanya sang juragan.

"Apa itu?" Tanya sang pemuda.

"Sudahkah kau mengasah kapakmu sebelum kapak itu kau gunakan untuk bekerja?" Tanya sang juragan.

Pemuda itu kaget mendengar pertanyaan dari sang juragan. Dia menyadari bahwa dirinya hanya fokus bekerja bekerja dan bekerja, tapi dia lupa mengasah kapaknya. Padahal dengan kapak yang tajam dia bisa bekerja lebih optimal.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Belajar untuk bersaing. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top