Rabu, 30 November 2016

Kisah Seekor Anak Elang

November 30, 2016


Kisah Seekor Anak Elang

Pada suatu ketika, seekor induk elang tengah mengerami telurnya. Setelah beberapa hari, di suatu pagi musim dingin, telur itu menetas.

Waktu terus berjalan, hari berganti hari. Anak elang yang berbentuk jelek karena tak berbulu, kini mulai menampakkan keasliannya. Bulu-bulu halus mulai menutupi tubuhnya. Ia mulai bisa berdiri tegak walau kedua sayapnya belum tumbuh sempurna.

Suatu pagi, saat induk elang akan mencari makan, anak elang itu bertanya, "Kapankah aku bisa terbang? "

Induk elang tersenyum dan berkata, "Waktunya akan tiba, Anakku. Sebelum waktu itu tiba, makanlah yang banyak dan pastikan tubuhmu sehat dan kuat. "Usai sang induk berkata, ia merentangkan sayap lalu mengepakkan kuat-kuat. Hanya dalam hitungan detik, induk elang tampak menjauhi sarang, terlihat anggun terbang melayang di angkasa.

Waktu terus berjalan, musim dingin berganti musim semi. Seluruh daratan mulai menampakkan warna-warni yang menyejukkan karena daun-daun pohon mulai bersemi. Anak elang pun sudah semakin besar dan sayapnya mulai ditumbuhi bulu-bulu kasar.

Suatu ketika, anak elang itu berdiri di tepi sarang, ketika ada angin kencang, kakinya tak kuat mencengkeram tepi sarang sehingga meluncur ke bawah. Induk elang langsung merentangkan sayap dan mendekati sang anak seraya berkata, "Rentangkan dan kepakkan sayapmu kuat-kuat! " Tapi rasa takut dan panik menguasai si anak elang sehingga tak mendengar apa yang dikatakan induknya. Elang jantan menukik cepat dari jauh dan membiarkan sayapnya terentang tepat sebelum si anak mendarat di tanah. Sayap elang jantan menjadi alas pendaratan darurat si anak elang.

Si anak elang yang masih diliputi rasa panik dan takut tak mampu bergerak. Tubuhnya gemetar. Induk elang segera memeluknya.

Peristiwa itu menimbulkan rasa takut pada anak elang. Ia jadi takut untuk belajar terbang, bahkan hanya untuk sekedar berdiri di tepi sarangpun ia takut.

"Bisakah aku terbang? "

"Kamu pasti bisa, kita bangsa burung ditakdirkan untuk bisa terbang!" jawab si induk elang.

"Tapi aku takut" ujar si anak

"Ya, tetapi kamu tetap harus belajar terbang" jawab si induk elang lagi.

"Lalu apa yang harus aku lakukan agar aku berani?" tanya si anak.

"Untuk berani kamu harus mencobanya. Kamu tidak akan pernah bisa terbang kalau kamu tidak mencobanya!"

"Bagaimana caranya?"

"Kamu harus merentangkan dan mengepakkan sayapmu" ujar si induk elang.

Si anak diam dan hanya memandang jauh ke tengah lautan. Tiba-tiba si anak elang bertanya lagi.

"Apakah aku mampu terbang ke seberang lautan itu? Tanya si anak.

Dengan tenang si induk elang berkata, "Kalau kau tak pernah merentangkan dan mengepakkan sayapmu, kami tidak akan pernah tahu, apakah kamu akan mampu melakukannya atau tidak. Karena yang tahu hanya dirimu sendiri.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Belajar untuk bersaing. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top